Baca Selengkapnya
Langit kelam dan kelabu
Petir menyabar murka
Hujanpun turun membelah sunyi
Mengobati dahaga kerongkongan bumi
Aku hanya diam tanpa daya
Tak sanggup ku menggerakkan
Tulang-tulang yang kian rapuh
Karena diterpa derita nestapa
Kau telah menjelma menjadi badai
Melululantahkan kembang-kembang kecil
Yang mulai bersemi dalam cinta kita
Bersama mawar kecil atas nama cinta
Mengapa kau ciptakan luka di hatiku
Sedangkan kau selalu mengucap kata cinta
Merayuku dengan melodi cinta yang kau getarkan
Membelai setiap jengkal ragaku
Mungkinkah ini karma?
Gerangan manakah yang ku ukir luka?
Hingga membuatku terlunta-lunta dalam mencari cinta
Hati mana yang telah ku campakkan?
Hingga cintapun membunuhku secara perlahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan sampaikan pendapat dan komentar Anda mengenai blog ini dengan bahasa yang sepantasnya!!!
"Not SARA-SPAM-FULGAR !!!"